3 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Rumah
Relawan mengevakuasi jenazah korban letusan Gunung Merapi di Dusun Ngepringan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (6/11/2010). Letusan Gunung Merapi yang terjadi kembali Jumat (5/11/2010) mengakibatkan sedikitnya 69 orang tewas, 66 orang luka-luka terkena semburan awan panas, dan 30.000 warga mengungsi.
Tim pencarian dan penyelamatan, Tentara Nasional Indonesia, polisi, dan relawan, Minggu (7/11/2010), menemukan tiga jenazah korban letusan Gunung Merapi di Dusun Ngancar, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) DIY membenarkan telah menemukan tiga jenazah dalam kondisi mengenaskan. Jenazah tersebut ditemukan di dalam reruntuhan rumah yang roboh diterjang awan panas vulkanik letusan gunung teraktif di Indonesia itu.
Kondisi ketiga jenazah yang ditemukan sangat mengenaskan karena dua di antaranya hancur sehingga sulit dilakukan evakuasi. Nantinya semua jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sardjito, Yogyakarta, untuk dilakukan otopsi.
Korban meninggal dunia akibat letusan awan panas vulkanik Gunung Merapi yang tercatat di instalasi Forensik RS Sardjito hingga kini mencapai 81 orang, sembilan di antaranya sudah diambil keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
Korban meninggal dunia di RS Sardjito yang mencapai 81 orang itu, sebanyak 31 orang di antaranya berhasil diidentifikasi.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Sardjito, Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, mengatakan, RS Sardjito hingga kini merawat sebanyak 104 korban dari sebelumnya 111 korban luka bakar letusan awan panas vulkanik Gunung Merapi karena tujuh orang sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
Menurut dia, kondisi 104 korban luka bakar akibat letusan awan panas Gunung Merapi hingga kini masih dirawat di berbagai ruang dan instalasi gawat darurat. Kekurangan alat bantu pernapasan di RS Sardjito, Yogyakarta, kini sudah teratasi sehingga bisa membantu kalangan penderita luka bakar tingkat berat dapat ditangani dengan baik.
"Sebanyak 75 persen korban menderita luka bakar, termasuk saluran pernapasan korban juga ikut terbakar. Mereka sulit bernapas sehingga membutuhkan alat bantu pernpasan," katanya.
Sumber : http://regional.kompas.com/
ANT
Komentar