Hancurnya Hati Gadis Mungil

Gak tau Kenapa aku ingin mengangkat lagi tulisan yang pernah kutulis di djogjakarta.blogdetik.com pada tanggal13 Oktober 2008
Kalian pasti tahu apa yang menjadi kebiasaan anak yang baru berusia 9 Tahun. Mungkin inilah kenyataan dalam kehidupan kita.

Anak Usia 9 tahun masih lugu-lugunya tentang jeritan lagu-lagu kehidupan ini. Usia Sekolah Dasar klas 4, anak, anak usia tersebut masih senang-senangnya bermain, jajan, dapat uang saku. Tapi tidak halnya ini, uang saku yang biasanya dia dapatkan seribu tiap harinya. Berhubung perekonomian keluarganya sedang ada sedikit permasalahan, n ortunya juga sudah tidak kerja lagi, maka jatah uang jajan di stop sama sekali.
Kakak : “Mulai Sekarang adik ga pake uang saku ya….”

Adik : menangis sejadi-jadinya…

kakak : “Ayah ga kerja, mas harus kumpulin uang buat biaya berobat ayah ma sekolah adik juga….”

Adik :Tangisnya semakin menjadi-jadi aja

Sebenernya sang kakak juga ga tega melihat adiknnya cuma bengong sementara temen-temen yang lain pada jajan. Tapi gimanapun sang kakak harus katakan lagu kehidupan itu saat ini juga, dengan terbata-bata sang kakak memberi penjelasan ke adiknya berkali-kali.

Walaupun sang kakak tahu betapa hancurnya hati seorang adik dengan keadaan itu, sang kakakpun hatinya hancur jua…. tapi mau bagaimana lagi… itu cuma salah satunya jalan keluar.

Allah sedang kasih cobaan ke hambanya

Sekarang sudah 6 Tahun berlalu dan sang Ayah sudah meninggal hampir 4 Tahun yang lalu. Tak terasa sang gadis mungil sudah tumbuh dewasa, menginjakkan kakinya di sebuah SMA Negeri di klaten.

Hancurnya Hati Gadis Mungil

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Bantul

Kecamatan dan Dukuh Kabupaten Bantul

alokasi memori